Kipas angin adalah salah satu alat elektronik terpenting bagi wilayah indonesia terutamanya notabene yang berada diwilayah tropis,hampir setiap hari cuacanya panas yang membuat tubuh kita gerah.
Cara Memperbaiki Kipas Angin mati total
1. Pertama-tama siapkan alat yang terdiri obeng,solder,
Timah,kunci pas dan beberapa alat pendukung lainnya.
2. Bongkar casing kipas angin yang mati total.
3. Cek jalur AC yang terputus,jika tidak ada lanjut pengecekan lainya.
4. Langkah selanjutnya cek bagian saklar kipas angin masih
Berfungsi normal atau tidak.
5. Apabila tetap tidak ditemukan kerusakanya,bongkar casing
Dinamo kipas angin.
6. setelah itu temukan thermo fuse yang berada didalam isolator bersama
Gulungan dinamo.
7. Cek thermo fuse tersebut menggunakan multitester atau avometer
jika kondisinya masih bagus,berarti jarum akan bergerak 0 ohm.
Jika tidak maka thermo fuse rusak harus diganti.
8. Sampai disini biasanya kerusakan ditemukan dan teratasi.
9. Namun jika belum,ada kemungkinan dinamo rusak atau terbakar
solusinya copot dinamo bawa ketukang dinamo untuk digulung.
Cara Memperbaiki Kipas Angin putaran lambat
Ada 3 penyebab terjadi kerusakan kipas angin putaran lambat
Yakni kerusakan pada as dinamo,kapasitor atau thermostat.
Langkah-langkah penyelesainnya.
1. Pertama-tama siapkan alat yang terdiri obeng,solder,
Timah,kunci pas dan beberapa alat pendukung lainnya.
2. Bongkar casing kipas angin yang mati total.
3. Selanjutnya cek as dinamo,jika kotor bersihkan dahulu
Menggunakan bensin.
4. Apabila sudah bersih,lakukan pelumasan menggunakan oli bekas
Atau pelumas lain.
5. Setelah itu cek kapasitor kipas angin.apabila kapasitor rusak ganti
Dengan kapasitor baru yang nilainya 1uf / 400v sampai 1,5uf/ 400v.
6. Terakhir lakukan pengecekan pada thermostat.
Jika lilitan overheat, maka komponen ini akan terputus atau melemah sehingga
mengakibatkan suplay tegangan menjadi menurun dan putaran kipas angin menjadi
melemah.
7. Apabila thermostat sudah rusak, sebaiknya ganti dengan yang baru.
8. Biasanya sampai di sini masalah kipas angin yang putarannya pelan dapat teratasi.
Oke,sampai disini informasi yang saya berikan semoga bermanfaat bagi pembaca.
Sekian terima kasih
Bukapintar
Translate
Sunday, 21 January 2018
Thursday, 11 January 2018
Jenis-jenis elektronika beserta fungsinya
JENIS-JENIS KOMPONEN ELKTRONIKA
Berikut ini merupakan Fungsi dan Jenis-jenis Komponen Elektronika dasar yang sering digunakan dalam Peralatan Elektronika beserta simbolnya.
A. Resistor
Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm (Ω). Nilai Resistor biasanya diwakili dengan Kode angka ataupun Gelang Warna yang terdapat di badan Resistor. Hambatan Resistor sering disebut juga dengan Resistansi atau Resistance.
Jenis-jenis Resistor diantaranya adalah :
1. Resistor yang Nilainya Tetap
2. Resistor yang Nilainya dapat diatur, Resistor Jenis ini sering disebut juga dengan Variable 3. Resistor ataupun Potensiometer.
4. Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya, Resistor jenis ini
disebut dengan LDR atau Light Dependent Resistor
5. Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu, Resistor jenis ini
disebut dengan PTC (Positive Temperature Coefficient) dan NTC (Negative Temperature
Coefficient)
Gambar dan Simbol Resistor :
B.Kapasitor
Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam sementara waktu. Fungsi-fungsi Kapasitor (Kondensator) diantaranya adalah dapat memilih gelombang radio pada rangkaian Tuner, sebagai perata arus pada rectifier dan juga sebagai Filter di dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya). Satuan nilai untuk Kapasitor (Kondensator) adalah Farad (F)
Jenis-jenis Kapasitor diantaranya adalah :
1. Kapasitor yang nilainya Tetap dan tidak ber-polaritas. Jika didasarkan pada bahan
pembuatannya maka Kapasitor yang nilainya tetap terdiri dari Kapasitor Kertas, Kapasitor
Mika, Kapasitor Polyster dan Kapasitor Keramik.
2. Kapasitor yang nilainya Tetap tetapi memiliki Polaritas Positif dan Negatif, Kapasitor
tersebut adalah Kapasitor Elektrolit atau Electrolyte Condensator (ELCO) dan Kapasitor
Tantalum.
3. Kapasitor yang nilainya dapat diatur, Kapasitor jenis ini sering disebut dengan Variable
Capasitor.
Gambar dan Simbol Kapasitor :
C. Dioda (diode)
Diode adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Diode terdiri dari 2 Elektroda yaitu Anoda dan Katoda.
Berdasarkan Fungsi Dioda terdiri dari :
1. Dioda Biasa atau Dioda Penyearah yang umumnya terbuat dari Silikon dan berfungsi
sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC).
2. Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan rangkaian setelah
tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang bersangkutan. Tegangan tersebut
sering disebut dengan Tegangan Zener.
LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda yang dapat
memancarkan cahaya monokromatik.
3. Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka dengan cahaya sehingga sering
digunakan sebagai Sensor.
4. Dioda Shockley (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah Dioda yang berfungsi sebagai
pengendali .
5. Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang dapat memancar cahaya Laser. Dioda Laser
sering disingkat dengan LD.
6. Dioda Schottky adalah Dioda tegangan rendah.
7. Dioda Varaktor adalah dioda yang memiliki sifat kapasitas yang berubah-ubah sesuai
dengan tegangan yang diberikan.
Gambar dan Simbol Dioda:
D.Transistor
Transistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang memiliki banyak fungsi dan merupakan Komponen yang memegang peranan yang sangat penting dalam dunia Elektronik modern ini. Beberapa fungsi Transistor diantaranya adalah sebagai Penguat arus, sebagai Switch (Pemutus dan penghubung), Stabilitasi Tegangan, Modulasi Sinyal, Penyearah dan lain sebagainya. Transistor terdiri dari 3 Terminal (kaki) yaitu Base/Basis (B), Emitor (E) dan Collector/Kolektor (K). Berdasarkan strukturnya, Transistor terdiri dari 2 Tipe Struktur yaitu PNP dan NPN. UJT (Uni Junction Transistor), FET (Field Effect Transistor) dan MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET) juga merupakan keluarga dari Transistor.
Gambar dan Simbol Transistor :
E.Induktor
Induktor atau disebut juga dengan Coil (Kumparan) adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi, Filter dan juga sebagai alat kopel (Penyambung). Induktor atau Coil banyak ditemukan pada Peralatan atau Rangkaian Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi seperti Tuner untuk pesawat Radio. Satuan Induktansi untuk Induktor adalah Henry (H).
Jenis-jenis Induktor diantaranya adalah :
1. Induktor yang nilainya tetap
2. Induktor yang nilainya dapat diatur atau sering disebut dengan Coil Variable.
Gambar dan Simbol Induktor :
F.IC (Integrated circuit)
IC (Integrated Circuit) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari gabungan ratusan bahkan jutaan Transistor, Resistor dan komponen lainnya yang diintegrasi menjadi sebuah Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Bentuk IC (Integrated Circuit) juga bermacam-macam, mulai dari yang berkaki 3 (tiga) hingga ratusan kaki (terminal). Fungsi IC juga beraneka ragam, mulai dari penguat, Switching, pengontrol hingga media penyimpanan. Pada umumnya, IC adalah Komponen Elektronika dipergunakan sebagai Otak dalam sebuah Peralatan Elektronika. IC merupakan komponen Semi konduktor yang sangat sensitif terhadap ESD (Electro Static Discharge).
Sebagai Contoh, IC yang berfungsi sebagai Otak pada sebuah Komputer yang disebut sebagai Microprocessor terdiri dari 16 juta Transistor dan jumlah tersebut belum lagi termasuk komponen-komponen Elektronika lainnya.
Gambar dan Simbol IC (Integrated Circuit) :
Berikut ini merupakan Fungsi dan Jenis-jenis Komponen Elektronika dasar yang sering digunakan dalam Peralatan Elektronika beserta simbolnya.
A. Resistor
Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm (Ω). Nilai Resistor biasanya diwakili dengan Kode angka ataupun Gelang Warna yang terdapat di badan Resistor. Hambatan Resistor sering disebut juga dengan Resistansi atau Resistance.
Jenis-jenis Resistor diantaranya adalah :
1. Resistor yang Nilainya Tetap
2. Resistor yang Nilainya dapat diatur, Resistor Jenis ini sering disebut juga dengan Variable 3. Resistor ataupun Potensiometer.
4. Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya, Resistor jenis ini
disebut dengan LDR atau Light Dependent Resistor
5. Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu, Resistor jenis ini
disebut dengan PTC (Positive Temperature Coefficient) dan NTC (Negative Temperature
Coefficient)
Gambar dan Simbol Resistor :
Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam sementara waktu. Fungsi-fungsi Kapasitor (Kondensator) diantaranya adalah dapat memilih gelombang radio pada rangkaian Tuner, sebagai perata arus pada rectifier dan juga sebagai Filter di dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya). Satuan nilai untuk Kapasitor (Kondensator) adalah Farad (F)
Jenis-jenis Kapasitor diantaranya adalah :
1. Kapasitor yang nilainya Tetap dan tidak ber-polaritas. Jika didasarkan pada bahan
pembuatannya maka Kapasitor yang nilainya tetap terdiri dari Kapasitor Kertas, Kapasitor
Mika, Kapasitor Polyster dan Kapasitor Keramik.
2. Kapasitor yang nilainya Tetap tetapi memiliki Polaritas Positif dan Negatif, Kapasitor
tersebut adalah Kapasitor Elektrolit atau Electrolyte Condensator (ELCO) dan Kapasitor
Tantalum.
3. Kapasitor yang nilainya dapat diatur, Kapasitor jenis ini sering disebut dengan Variable
Capasitor.
Gambar dan Simbol Kapasitor :
C. Dioda (diode)
Diode adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Diode terdiri dari 2 Elektroda yaitu Anoda dan Katoda.
Berdasarkan Fungsi Dioda terdiri dari :
1. Dioda Biasa atau Dioda Penyearah yang umumnya terbuat dari Silikon dan berfungsi
sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC).
2. Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan rangkaian setelah
tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang bersangkutan. Tegangan tersebut
sering disebut dengan Tegangan Zener.
LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda yang dapat
memancarkan cahaya monokromatik.
3. Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka dengan cahaya sehingga sering
digunakan sebagai Sensor.
4. Dioda Shockley (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah Dioda yang berfungsi sebagai
pengendali .
5. Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang dapat memancar cahaya Laser. Dioda Laser
sering disingkat dengan LD.
6. Dioda Schottky adalah Dioda tegangan rendah.
7. Dioda Varaktor adalah dioda yang memiliki sifat kapasitas yang berubah-ubah sesuai
dengan tegangan yang diberikan.
Gambar dan Simbol Dioda:
D.Transistor
Transistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang memiliki banyak fungsi dan merupakan Komponen yang memegang peranan yang sangat penting dalam dunia Elektronik modern ini. Beberapa fungsi Transistor diantaranya adalah sebagai Penguat arus, sebagai Switch (Pemutus dan penghubung), Stabilitasi Tegangan, Modulasi Sinyal, Penyearah dan lain sebagainya. Transistor terdiri dari 3 Terminal (kaki) yaitu Base/Basis (B), Emitor (E) dan Collector/Kolektor (K). Berdasarkan strukturnya, Transistor terdiri dari 2 Tipe Struktur yaitu PNP dan NPN. UJT (Uni Junction Transistor), FET (Field Effect Transistor) dan MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET) juga merupakan keluarga dari Transistor.
Gambar dan Simbol Transistor :
E.Induktor
Induktor atau disebut juga dengan Coil (Kumparan) adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi, Filter dan juga sebagai alat kopel (Penyambung). Induktor atau Coil banyak ditemukan pada Peralatan atau Rangkaian Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi seperti Tuner untuk pesawat Radio. Satuan Induktansi untuk Induktor adalah Henry (H).
Jenis-jenis Induktor diantaranya adalah :
1. Induktor yang nilainya tetap
2. Induktor yang nilainya dapat diatur atau sering disebut dengan Coil Variable.
Gambar dan Simbol Induktor :
IC (Integrated Circuit) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari gabungan ratusan bahkan jutaan Transistor, Resistor dan komponen lainnya yang diintegrasi menjadi sebuah Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Bentuk IC (Integrated Circuit) juga bermacam-macam, mulai dari yang berkaki 3 (tiga) hingga ratusan kaki (terminal). Fungsi IC juga beraneka ragam, mulai dari penguat, Switching, pengontrol hingga media penyimpanan. Pada umumnya, IC adalah Komponen Elektronika dipergunakan sebagai Otak dalam sebuah Peralatan Elektronika. IC merupakan komponen Semi konduktor yang sangat sensitif terhadap ESD (Electro Static Discharge).
Sebagai Contoh, IC yang berfungsi sebagai Otak pada sebuah Komputer yang disebut sebagai Microprocessor terdiri dari 16 juta Transistor dan jumlah tersebut belum lagi termasuk komponen-komponen Elektronika lainnya.
Gambar dan Simbol IC (Integrated Circuit) :
Wednesday, 8 November 2017
Cara membuat lampu LED berjalan
Skema Rangkaian LED Berjalan
Rangkaian diatas merupakan rangkaian led berjalan dengan jumlah led 10 pcs. Jika ingin menambah jumlah led menjadi lebih banyak Anda bisa memodifikasi rangkaian diatas. IC 555 pada rangkaian diatas berfungsi untuk meng-generate signal clock. Dimana signal clock ini dibutuhkan oleh IC 4017. Kecepatan nyala dan mati led dapat diatur oleh potensiometer 10K yang terhubung pada IC 555. LED akan menyala satu persatu secara bergantian yang diatur oleh IC 4017. Rangkaian ini membutuhkan tegangan supply sebesar 9 volt DC. Anda dapat menggunakan baterei kotak 9 volt sebagai sumber tegangannya. Atau dapat juga menggunakan adaptor 9 volt agar tidak perlu membeli baterei.
Silahkan Anda buat PCB dari skema rangkaian pada postingan ” Rangkain led berjalan “. Susunlah LED tersebut sedemikian rupa sehingga terihat menarik. Anda bisa membentuk bulat, memanjang atau bahkan berbentuk bintang. Berikut ini adalah beberapa rangkaian running led yang sudah dirakit dalam bentuk PCB. Silahkan dilihat dan jadikan referensi untuk rangkaian pcb Anda.
Setelah anda membaca tutorial ini pastinya terlihat mudah dan
Selamat mencoba Skema Rangkaian LED Berjalan ini semoga berhasil kawan.
Banyak sekali skema rangkaian yang dapat digunakan untuk membuat lampu led berjalan. Pada postingan kali ini saya akan menunjukkan skema yang cukup simpel saja. Rangakain led berjalan kali ini menggunakan komponen utama yaitu IC 555 dan IC 4017. Untuk lebih jelasnya silahkan lihat gambar rangkaian running led di bawah ini.
Rangkain LED berjalan |
Rangkaian diatas merupakan rangkaian led berjalan dengan jumlah led 10 pcs. Jika ingin menambah jumlah led menjadi lebih banyak Anda bisa memodifikasi rangkaian diatas. IC 555 pada rangkaian diatas berfungsi untuk meng-generate signal clock. Dimana signal clock ini dibutuhkan oleh IC 4017. Kecepatan nyala dan mati led dapat diatur oleh potensiometer 10K yang terhubung pada IC 555. LED akan menyala satu persatu secara bergantian yang diatur oleh IC 4017. Rangkaian ini membutuhkan tegangan supply sebesar 9 volt DC. Anda dapat menggunakan baterei kotak 9 volt sebagai sumber tegangannya. Atau dapat juga menggunakan adaptor 9 volt agar tidak perlu membeli baterei.
Silahkan Anda buat PCB dari skema rangkaian pada postingan ” Rangkain led berjalan “. Susunlah LED tersebut sedemikian rupa sehingga terihat menarik. Anda bisa membentuk bulat, memanjang atau bahkan berbentuk bintang. Berikut ini adalah beberapa rangkaian running led yang sudah dirakit dalam bentuk PCB. Silahkan dilihat dan jadikan referensi untuk rangkaian pcb Anda.
Rangkaian led bulat |
Selamat mencoba Skema Rangkaian LED Berjalan ini semoga berhasil kawan.
Tuesday, 7 November 2017
Cara memperbaiki lampu hemat energi
1. Obeng men atau bisa juga menggunakan tespen, yang nantinya untuk membuka tutup antara TL dan isi komponen yang tertutup.
2. Avo meter atau Multi Meter alat yang satu ini berfungsi untuk mengecek kondisi dari pada komponen pada rangkaian listrik, baik itu untuk mengecek resistor, transistor dan dioda.
3. Solder dan timah kedua alat ini berfungsi untuk merekatkan dan melepas komponen dari MCB pada rangkaian. untuk itu silahkan sediakan alat ini untuk memperbaiki lampu hemat energi.
4. Dan sediakan juga lampu bekas, lampu bekas ini berguna untuk di ambil komponennya jika memang lampu yang kita perbaiki membutuhkan komponen tersebut.
Langkah memperbaiki lampu :
1. Bongkar casing lampu dengan openg minus,
Jangan membongkar casing lampu pada tulisan merk bagian depan, biasanya untuk pengunci lampu terletak disisi belakang tulisan merk (semisal philips) diantara sela tabung CFL.
2. Check tabung lampu CFL,
Setelah terbongkar langkah awal yang perlu diperhatikan adalah check dulu keempat pin kawat tabung CFL anda dengan menggunakan multimeter (posisi ohm x1 atau x10 ). jika masih connect (nyambung) berarti lampu anda masih ada harapan untuk hidup kembali.
Tapi jika anda masih ragu, langkah yang harus ditempuh adalah test dengan rangkaian yang masih hidup. Tapi langkah ini jarang ditempuh oleh para teknisi yang sudah mahir di bidangnya. Tapi jika anda masih pemula sebaiknya test dulu dengan menggunakan tambahan kabel pada setiap pin tabung CFL seperti gambar berikut ini.
3. Jika tabung masih OK, kemudian check elco paling besar biasanya ukuran 3,3 - 10 uf / 400V untuk china 3,3 - 4,7uF/250V. Biasanya kerusakan ditandai dengan melembungnya elco dan jika di check dengan multimeter jarum tidak akan kembali normal (elco sudah tidak menyimpan muatan).
4. Kapasitor tantalum starter short atau putus
Biasanya untuk kapasitor ini ukuran 2n2/1200V - 4n7/1200V letaknya pada bagian yang menyambungkan antar filamen ( filamen A dan B tabung CFL ). Jangan mengganti kapasitor ini dengan tegangan dibawah 450 V, karena fungsi kapasitor ini sangat riskan terhadap tegangan tinggi yang sudah dikuatkan oleh transistor.
5. DIODA IN4007 short, hal ini jarang terjadi namun alangkah baiknya anda check terlebih dahulu apabila mendapati transistor anda pecah/retak. karena jika anda langsung mengganti transistornya anda tidak akan mengatasi masalah.
6. Transistor, ini adalah masalah utama yang biasanya banyak terjadi pada segala jenis lampu hemat energi.Transistor mati bisa diakibatkan karena umur maupun komponen lain. Apabila anda mendapati transistor mati biasanya akan diiringi juga resistor fusenya juga akan ikut mati. hal ini dilakukan oleh produsen untuk mengamankan tabung lampu CFL. Resistor fuse input basis transistor berukuran 20ohm - 30ohm dan resistor fuse output emitor 1,5 ohm - 2,2 ohm (ada juga tipe lain yang menggunakan 10ohm).
7. proses pengecekan, Proses ini adalah proses terakhir pengecheckan rangkaian lampu hemat energi yang telah diperbaiki. Jika anda takut menggunakan tabung CFL anda, bisa gunakan tabung lampu TL biasa ( fluorescent ) untuk melakukan pengetesan pada tahap ini.
Monday, 6 November 2017
Hukum ohm
Suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensialnya yang ditetapkan kepadanya.
Secara matematis hukum omh diekpresikan dengan peryataan:
V= IR
Dimana:
I adalah arus listrik yang mengalir pada suatu
penghantar dalam satuan ampere.
V adalah tegangan listrik yang terdapat pada kedua
ujung penghantar dalam satuan volt.
R adalah nilai hambatan listrik (resistansi) yang terdapat
membuat pompa air
Langkah-langkah pasang saklar pompa air otomatis.
Fungsi saklar otomatisnya untuk memutus kabel positif dari jalur utama listrik menuju pompa air. Berikut kami rangkumkan cara pasang otomatis pompa air listrik dengan mudah.
1. Langkah pertama adalah menyambungkan kabel listrik positif ke salah satu terminal saklar otomatis,
2. Selanjutnya sambungkan terminal kabel saklar otomatis yang lain ke salah satu kabel pompa air,
3. Jangan lupa sambungkan pula kabel listrik negatif ke arah kabel pompa air sisi lain,
4. Jangan lupa membungkus kabel dengan lakban atau isolasi khusus kabel untuk menghindari hubungan arus listrik positif dan negatif. Karena hal tersebut bisa menyebabkan korsleting,
5. Jangan lupa juga, pasang kabel grounding atau arde yang dipasang pada salah satu sekrup mesim pompa air menuju ke tanah,
6. Untuk otomatis saklar pompa air yang terpasang pada mesin pompa air, buka salah satu keran sebelum memasang saklar,
7. Jika pompa air tidak mau menyala, putar sekrup penyetel sampai menyala,
8. Setelah mesin berhasil menyala, tutup kembali keran air,
9. Sedangkan untuk saklar tandon, jangan lupa pasang pelampung sesuai dengan ketinggian tandon.
Komponen dalam pompa air listrik akan bekerja dengan tekanan air yang terdapat di dalam ruangan impeller oleh daya hisap pompa dan akan membuat platina otomatis memutus arus listrik alias OFF saat keran air tertutup. Sebaliknya, platina akan tertutup dan menyambung arus listrik ON pada saat keran dibuk
halo dunia
Halo dunia!
Selamat datang diblog saya,selamat belajar semoga blog ini bisa menjadi anda mempermudahkan untuk belajar.kalian luar biasa!!!
Selamat datang diblog saya,selamat belajar semoga blog ini bisa menjadi anda mempermudahkan untuk belajar.kalian luar biasa!!!
Subscribe to:
Posts (Atom)